Minggu, 19 Agustus 2012

Dua Mimpi Danar



“Terpenjara dalam dekapan mimpi itu berbahaya, tidak ada jalan yang lebih baik selain bangun di kala mimpi itu menemui jalan buntu”




Malam mungkin semakin larut ketika huruf pertama dari artikel ini diketik. Namun keinginan untuk berbagi begitu membuncah dalam diri saya ditambah lagi tidak ada obligasi bagi saya untuk ke kantor keesokan harinya karena memang sedang dalam suasana libur lebaran. Oleh karena itu mengapa kesempatan untuk menetaskan apa yang ada di dalam benak saya tidak saya manfaatkan?

Melihat catatan postingan terakhir di blog ternyata sudah hampir 6 bulan saya tidak memperbarui isi blog ini. Padahal banyak sekali hal yang menarik yang saya alami selama 6 bulan ini. Jika 6 bulan lalu saya baru saja melalui ritual wisuda, maka saat ini saya sedang berada dalam gegap gempita dunia kerja. Pekerjaan saya saat ini tidak jauh dari passion saya, yakni dunia sosial dimana saya beruntung mendapatkan kesempatan menempa diri saya di Rumah Perubahan yang didirikan dan dipimpin langsung oleh Prof Rhenald Kasali. Namun sekali lagi berbagai cerita menarik mengenai pengalaman saya di Rumah Perubahan tampaknya akan saya ceritakan pada postingan lain (moga-moga tidak malas nulis, I’m promised!!).

Hal yang ingin saya angkat di sini adalah tentang mimpi saya. Ya mimpi!! Saya bukanlah orang yang mudah fokus terhadap suatu hal sehingga menyulitkan saya untuk menentukan gol utama saya. Jika dikatakan bahwa mimpi utama saya adalah ingin menjadi Walikota Depok seperti yang pernah diutarakan sebelumnya, maka itu tidak salah dan tidak sepenuhnya benar mengacu dengan situasi terkini. Rahasia dunia yang pelan-pelan terungkap satu persatu oleh saya membuat saya mengalami  keraguan untuk tetap setia pada mimpi tersebut. Sekarang walaupun masih samar-samar, namun hati saya mengatakan bahwa saya ingin menjadi seorang pemimpin (apapun ragam bentuknya) di daerah yang penuh keterbelakangan dan ketertinggalan. Sakit rasanya hati ini melihat kesenjangan yang terjadi di luar sana. Di tambah lagi di daerah-daerah yang feodalismenya masih kuat sementaranya rakyatnya masih banyak yang belum tercerdaskan, maka yang terjadi adalah penghisapan yang dilakukan oleh segelintir kelompok yang jahat. Saya berharap suatu saat nanti saya dapat mewujudkannya cepat atau lambat.

Sayangnya mimpi tersebut memiliki penghalang utama yang berasal dari mimpi saya yang lain, yakni KELILING DUNIA!!! Bahkan beberapa minggu yang lalu ketika melihat Singapore Airlines promo tiket Jakarta - London PP dengan tarif sebesar 1288 $ saya sempat terdorong menghabiskan sebagian uang tabungan saya yang jumlahnya pun tidak mencapai dua kali lipat dari harga tiket tersebut untuk mewujudkan cita-cita menginjak tanah Eropa. Tapi kali ini saya kalah dan memutuskan untuk menahan diri. Terkait alasan mengapa mimpi ini dapat menghalangi mimpi besar saya untuk menjadi pemimpin di suatu daerah dikarenakan cara untuk mewujudkan keliling dunia hanya ada tiga, yakni pertama jadi orang kaya, kedua jadi diplomat, dan terakhir modal nekat.  Satu-satunya jalan untuk bisa meraih kedua mimpi ini adalah dengan menjadi orang kaya (dengan cara halal tentunya hehe). 

Penghalang lainnya dari kedua mimpi di atas adalah jika saya tak menemukan istri yang tepat (kok nyambungnya jadi istri??). Terkait mimpi pertama jelas, bagaimanapun juga tidak ada pemimpin yang disukai semua orang (termasuk Nabi Muhammad sekalipun) apalagi jika ia menjunjung kebenaran. Dibutuhkan wanita yang bermental kuat dan mampu menjadi pengayom untuk mendampingi suami seperti ini. Kemudian terkait mimpi yang kedua mungkin tidak masalah jika saya keliling dunia dengan bermodalkan kekayaan saya atau bila saya berprofesi sebagai diplomat. Sebaliknya jika bermodalkan nekat jelas saya akan sangat menzalimi istri saya nanti. Pada akhirnya saya yang dahulu ingin sekali menikah muda menjadi tidak lagi terlalu berambisi untuk itu. Saya sekarang cenderung  tidak terlalu peduli jikalau nanti saya akan menggenapi separuh agama saya di usia yang agak telat (tapi tentunya semoga tidak ^^).  

Seperti yang saya sebutkan dalam quotes di awal artikel ini, terpenjara dalam mimpi itu berbahaya dan saya menyadarinya. Namun selama labirin mimpi itu masih menunjukkan seberkas jalan, maka saya akan terus mengerahkan daya, meningkatkan kapasitas diri serta terus berikhtiar agar mampu mewujudkan semua itu. Selebihnya biarlah Allah yang menentukan karena tak mungkin Ia menelantarkan hambanya begitu saja.

4 komentar:

  1. semoga Allah mendekap mimpi-mimpi ente dan memudahkan jalannya, aamiin :)

    BalasHapus
  2. hihi,jangan menyerha gitu dong nar untuk nikah muda. Kalo kata JK, lebih cepat lebih baik :p *kompor*

    BalasHapus
  3. @ecky
    amiiin

    @dea
    doakan yang terbaik aja dey hehe

    BalasHapus
  4. Ya ampun nar, ujung2nya tulisan lo ttg nikah jg :p

    BalasHapus