“Terpenjara dalam dekapan mimpi itu berbahaya, tidak ada jalan yang lebih baik selain bangun di kala mimpi itu menemui jalan buntu”
Malam mungkin semakin larut
ketika huruf pertama dari artikel ini diketik. Namun keinginan untuk berbagi
begitu membuncah dalam diri saya ditambah lagi tidak ada obligasi bagi saya
untuk ke kantor keesokan harinya karena memang sedang dalam suasana libur
lebaran. Oleh karena itu mengapa kesempatan untuk menetaskan apa yang ada di
dalam benak saya tidak saya manfaatkan?
Melihat catatan postingan
terakhir di blog ternyata sudah hampir 6 bulan saya tidak memperbarui isi blog
ini. Padahal banyak sekali hal yang menarik yang saya alami selama 6 bulan ini.
Jika 6 bulan lalu saya baru saja melalui ritual wisuda, maka saat ini saya
sedang berada dalam gegap gempita dunia kerja. Pekerjaan saya saat ini tidak
jauh dari passion saya, yakni dunia sosial dimana saya beruntung mendapatkan
kesempatan menempa diri saya di Rumah Perubahan yang didirikan dan dipimpin
langsung oleh Prof Rhenald Kasali. Namun sekali lagi berbagai cerita menarik
mengenai pengalaman saya di Rumah Perubahan tampaknya akan saya ceritakan pada
postingan lain (moga-moga tidak malas nulis, I’m promised!!).
Hal yang ingin saya angkat di
sini adalah tentang mimpi saya. Ya mimpi!! Saya bukanlah orang yang mudah fokus
terhadap suatu hal sehingga menyulitkan saya untuk menentukan gol utama saya.
Jika dikatakan bahwa mimpi utama saya adalah ingin menjadi Walikota Depok
seperti yang pernah diutarakan sebelumnya, maka itu tidak salah dan tidak
sepenuhnya benar mengacu dengan situasi terkini. Rahasia dunia yang pelan-pelan
terungkap satu persatu oleh saya membuat saya mengalami keraguan untuk tetap setia pada mimpi
tersebut. Sekarang walaupun masih samar-samar, namun hati saya mengatakan bahwa
saya ingin menjadi seorang pemimpin (apapun ragam bentuknya) di daerah yang
penuh keterbelakangan dan ketertinggalan. Sakit rasanya hati ini melihat
kesenjangan yang terjadi di luar sana. Di tambah lagi di daerah-daerah yang
feodalismenya masih kuat sementaranya rakyatnya masih banyak yang belum
tercerdaskan, maka yang terjadi adalah penghisapan yang dilakukan oleh
segelintir kelompok yang jahat. Saya berharap suatu saat nanti saya dapat
mewujudkannya cepat atau lambat.
Sayangnya mimpi tersebut memiliki
penghalang utama yang berasal dari mimpi saya yang lain, yakni KELILING
DUNIA!!! Bahkan beberapa minggu yang lalu ketika melihat Singapore Airlines
promo tiket Jakarta - London PP dengan tarif sebesar 1288 $ saya sempat
terdorong menghabiskan sebagian uang tabungan saya yang jumlahnya pun tidak
mencapai dua kali lipat dari harga tiket tersebut untuk mewujudkan cita-cita
menginjak tanah Eropa. Tapi kali ini saya kalah dan memutuskan untuk menahan
diri. Terkait alasan mengapa mimpi ini dapat menghalangi mimpi besar saya untuk
menjadi pemimpin di suatu daerah dikarenakan cara untuk mewujudkan keliling
dunia hanya ada tiga, yakni pertama jadi orang kaya, kedua jadi diplomat, dan
terakhir modal nekat. Satu-satunya jalan
untuk bisa meraih kedua mimpi ini adalah dengan menjadi orang kaya (dengan cara
halal tentunya hehe).
Penghalang lainnya dari kedua
mimpi di atas adalah jika saya tak menemukan istri yang tepat (kok nyambungnya
jadi istri??). Terkait mimpi pertama jelas, bagaimanapun juga tidak ada
pemimpin yang disukai semua orang (termasuk Nabi Muhammad sekalipun) apalagi
jika ia menjunjung kebenaran. Dibutuhkan wanita yang bermental kuat dan mampu
menjadi pengayom untuk mendampingi suami seperti ini. Kemudian terkait mimpi
yang kedua mungkin tidak masalah jika saya keliling dunia dengan bermodalkan
kekayaan saya atau bila saya berprofesi sebagai diplomat. Sebaliknya jika
bermodalkan nekat jelas saya akan sangat menzalimi istri saya nanti. Pada akhirnya
saya yang dahulu ingin sekali menikah muda menjadi tidak lagi terlalu berambisi
untuk itu. Saya sekarang cenderung tidak
terlalu peduli jikalau nanti saya akan menggenapi separuh agama saya di usia
yang agak telat (tapi tentunya semoga tidak ^^).
Seperti yang saya sebutkan dalam
quotes di awal artikel ini, terpenjara dalam mimpi itu berbahaya dan saya
menyadarinya. Namun selama labirin mimpi itu masih menunjukkan seberkas jalan,
maka saya akan terus mengerahkan daya, meningkatkan kapasitas diri serta terus
berikhtiar agar mampu mewujudkan semua itu. Selebihnya biarlah Allah yang
menentukan karena tak mungkin Ia menelantarkan hambanya begitu saja.
semoga Allah mendekap mimpi-mimpi ente dan memudahkan jalannya, aamiin :)
BalasHapushihi,jangan menyerha gitu dong nar untuk nikah muda. Kalo kata JK, lebih cepat lebih baik :p *kompor*
BalasHapus@ecky
BalasHapusamiiin
@dea
doakan yang terbaik aja dey hehe
Ya ampun nar, ujung2nya tulisan lo ttg nikah jg :p
BalasHapus